Skip to main content

Prioritas , keinginan dan Tujuan

Pada tahun 2011, saya melanjutkan ke strata satu disebuah Universitas swasta di Kota Semarang. Mungkin ini salah satu langkah penting yang pernah saya ambil, yaitu mengikuti semacam penerimaan mahasiswa baru di Universitas tersebut.

Diakhir acara kami memperoleh pembekalan dari seorang motivator, tepatnya setelah kami melakukan acara treatrikal melewati kobaran api dengan kaki telanjang (mirip atraksi debus). Pembekalan yang dimaksud adalah dengan menuliskan prioritas , keinginan dan tujuan hidup. Kami diharuskan menulis catatan tersebut kedalam secarik kertas dan diberi tanggal lalu ditandatangani sebagai salah satu pengesahan / niat dalam kami menjalani hidup. Secarik kertas yang sudah kami bubuhi catatan beserta tandatangan tersebut lalu diminta untuk disimpan ke dalam dompet.

kalau tidak salah, pesan sang motivator pada waktu itu adalah kami diminta untuk fokus dalam menjalani apa yang telah kami tulis terkait prioritas, keinginan dan tujuan. Sewaktu kami lelah dalam menjalani kehidupan ini, capek dengan rutinitas hendaknya kami buka dompet dan membaca ulang apa yang telah kami canangkan dan niatkan ke dalam secarik kertas.

Buat saya pribadi, secarik kertas tersebut sangat berarti sehingga sampai sekarang, di setiap awal tahun saya selalu mencanangkan goals baru untuk satu tahun. Ya.. walaupun terkadang tulisan yang sama ada pada target setiap tahun. Seperti bisa hafal surat pendek sebanyak sekian … 😬

Catatan yang ditulis tersebut contohnya seperti:

  1. menikah usia;
  2. lulus kuliah dalam berapa semester;
  3. bisa menabung sekian setiap bulan;
  4. Memiliki ini dan itu;
  5. dll.

Ada beberapa anggapan apa yang kita ingin capai dan ditulis dalam sebuah kertas merupakan perbuatan “seolah-olah” yang ambisius dan pragmatis ! Bahkan kita dicap sebagai orang yang “kapitalis”!

yah.. itu adalah anggapan yang tidak salah bagi pandangan sebagian orang. Namun bagi saya, apa yang saya tulis merupakan sebuah resolusi. Harapan dan keinginan yang tidak harus juga tercapai karena semuanya kembali kepada yang Maha pemberi.

Mengutip dari postingan IG habib ja’far mengatakan bahwa : ternyata memiliki resolusi itu ibadah , sebagaimana kata Nabi Muhammad SAW “ … siapa berniat lakukan kebaikan, lalu tak sempat melakukannya, maka Allah menulis itu di sisinNya sebagai satu kebaikan sempurna…”.



Alhamdulillah, apa yang sudah saya jalani dari 2011 sampai hari ini ternyata tidaklah salah. Bahkan saya bisa senyum-senyum sendiri ketika kembali membaca apa yang pernah saya catat. 😬

ada yang terlaksana, ada yang tidak. Namun semua itu saya tulis dan niatkan untuk beribadah agar hidup terarah dan memiliki tujuan. Semoga Allah Ridho atas apa yang kita harap dan cita-citakan. Aamiin YRA

Comments